Apa itu batik??
Kata batik diambil dari kata “ambatik”, yaitu kata “amba” (bahasa jawa)
yang berarti menulis dan “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau
membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Secara
umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam
secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai
penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di
bagian-bagian yang dikehendaki.
Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.
Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.
Filosofi Batik Secara Umum
Dalam proses pembuatannya, seni batik
terutama batik tulis melambangkan kesabaran pembuatnya. Setiap hiasan
dibuat dengan teliti dan melalui proses yang panjang. Kesempurnaan motif
tersebut menyiratkan ketenangan pembuatnya.
Corak batik tertentu dipercaya memiliki kekuatan gaib dan hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu. Misalnya, motif parang yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam proses pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan gaib batik tersebut.
Selain proses pembuatan batik yang sarat dengan makna filosofis, corak batik merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berfikir masyarakat pembuatnya.
Perbedaan Ciri Batik Antar Daerah
oke, sekarang kita akan bicara tentang
perbedaan batik dari berbagai daerah penghasil batik, atau ciri khas
batik dari masing-masing daerahnya. Tidak semua jenis batik akan
dibahas, karena sebenarnya ada beberapa daerah penghasil batik, tapi
justru kita orang-orang Indonesia tidak begitu tau bahwa daerah tersebut
adalah termasuk penghasil batik, biasanya konsumen mereka adalah
turis-turis asing yang singgah di daerah tersebut.
1. Batik Cirebon
Batik
Cirebon tak lepas menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan
motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari
unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton dan
warnanya cenderung pada warna sogan dan babar mas. Selain keratonan,
juga menampilkan motif pesisiran yang berisi flora dan fauna baik dari
darat maupun laut yang warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll. Di
bawah adalah salah satu contoh batik Cirebon.
2. Batik Indramayu
Batik indramayu banyak menampilkan produk laut, seperti ikan, udang, dll, juga sebagian binatang darat.
3. Pekalongan
Batik dari daerah Jawa Tengah ini memiliki warna yang lebih kaya dan bervariasi. Motifnya mayoritas adalah flora.
4. Jawa (Yogyakarta & Solo)
Motif pada batik daerah Jawa kebanyakan motif geometris dan warnanya cenderung pada warna soga.
Kita
dapat membedakan berbagai ciri khas motif batik tiap-tiap daerah,
karena masing-masing daerah memiliki komponen/ ciri khas yang
berbeda-beda dari berbagai unsur.
Demikian
penjelasan singkat tentang perbedaan karakter batik dari masing-masing
daerah penghasil batik di Indonesia. Mudah-mudahan dapat membantu
pembaca sekalian.
Menanggapi komentar tentang perbedaan batik lokal dengan impor, berikut adalah penjelasannya.
"Kita
tidak bisa untuk membedakan batik motif nasional dengan import,
dikarenakan batik merupakan warisan budaya dunia tak benda yang asli
berasal dari Indonesia yang telah dikukuhkan oleh UNESCO pada tanggal 2
Oktober 2009 yang sekaligus sebagai Hari Batik Nasional. Terbukti banyak
turis mancanegara yang belajar membatik di Indonesia. Sehingga tidak
ada motif batik import, tapi yang ada adalah tekstil bermotif batik dari Cina."
Alat Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Batik
pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.
b. Canting
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.
c. lilin malam dan pemanas
sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.
d. pewarna batik
pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar