Senin, 21 September 2015

Yuk Mengenal Batik

Apa itu batik??



Kata batik diambil dari kata “ambatik”, yaitu kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki.

Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.

Filosofi Batik Secara Umum

Dalam proses pembuatannya, seni batik terutama batik tulis melambangkan kesabaran pembuatnya. Setiap hiasan dibuat dengan teliti dan melalui proses yang panjang. Kesempurnaan motif tersebut menyiratkan ketenangan pembuatnya.

Corak batik tertentu dipercaya memiliki kekuatan gaib dan hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu. Misalnya, motif parang yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam proses pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan gaib batik tersebut.

Selain proses pembuatan batik yang sarat dengan makna filosofis, corak batik merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berfikir masyarakat pembuatnya.

Perbedaan Ciri Batik Antar Daerah

oke, sekarang kita akan bicara tentang perbedaan batik dari berbagai daerah penghasil batik, atau ciri khas batik dari masing-masing daerahnya. Tidak semua jenis batik akan dibahas, karena sebenarnya ada beberapa daerah penghasil batik, tapi justru kita orang-orang Indonesia tidak begitu tau bahwa daerah tersebut adalah termasuk penghasil batik, biasanya konsumen mereka adalah turis-turis asing yang singgah di daerah tersebut.

1. Batik Cirebon
Batik Cirebon tak lepas menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton dan warnanya cenderung pada warna sogan dan babar mas. Selain keratonan, juga menampilkan motif pesisiran yang berisi flora dan fauna baik dari darat maupun laut yang warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll. Di bawah adalah salah satu contoh batik Cirebon.
2. Batik Indramayu
Batik indramayu banyak menampilkan produk laut, seperti ikan, udang, dll, juga sebagian binatang darat.
3. Pekalongan
Batik dari daerah Jawa Tengah ini memiliki warna yang lebih kaya dan bervariasi. Motifnya mayoritas adalah flora.
4. Jawa (Yogyakarta & Solo)
Motif pada batik daerah Jawa kebanyakan motif geometris dan warnanya cenderung pada warna soga.
Kita dapat membedakan berbagai ciri khas motif batik tiap-tiap daerah, karena masing-masing daerah memiliki komponen/ ciri khas yang berbeda-beda dari berbagai unsur.

Demikian penjelasan singkat tentang perbedaan karakter batik dari masing-masing daerah penghasil batik di Indonesia. Mudah-mudahan dapat membantu pembaca sekalian.

Menanggapi komentar tentang perbedaan batik lokal dengan impor, berikut adalah penjelasannya.

"Kita tidak bisa untuk membedakan batik motif nasional dengan import, dikarenakan batik merupakan warisan budaya dunia tak benda yang asli berasal dari Indonesia yang telah dikukuhkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang sekaligus sebagai Hari Batik Nasional. Terbukti banyak turis mancanegara yang belajar membatik di Indonesia. Sehingga tidak ada motif batik import, tapi yang ada adalah tekstil bermotif batik dari Cina."



Alat Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Batik

a. sehelai kain putih
pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.

b. Canting
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.

c. lilin malam dan pemanas
sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.

d. pewarna batik
pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar